Monday, October 26, 2009

Yum! Brands Makin Solid di Cina

(managementfile - Strategic) - Sebagian dari Anda mungkin tidak tahu bahwa Yum! Brands merupakan brand utama yang memiliki restoran-restoran fast-food seperti KFC dan Pizza Hut di seluruh dunia. Di tengah kondisi krisis perekonomian global saat ini, Yum! Brands yang berfokus pada segmen pasar Cina berhasil membukukan kinerja yang tetap solid.

Sepanjang tahun 2008 ini, Yum! Brands makin berfokus pada segmen pasar Cina, seiring dengan pelemahan global yang terjadi pada belahan dunia lainnya. Tahun lalu, terdapat lebih dari 500 restoran yang dibuka di Cina. Hasilnya, pertumbuhan penjualan di Cina mencapai 11%, sehingga menutupi pelemahan 5% yang terjadi di AS.

Pertumbuhan laba operasi perusahaan secara year-on-year mencapai 32%, dimana 15% pertumbuhan tersebut berasal dari Cina. Sementara itu, secara keseluruhan laba terangkat juga karena pertumbuhan laba di AS naik 18% disebabkan oleh biaya yang juga anjlok. Bagaimana strategi mereka dalam meraih pasar Cina?

Strategi Memenuhi Selera Lokal
Konsumsi Cina yang solid dipadu dengan suksesnya paket stimulus pemerintah dan ketersediaan kredit tak pelak merupakan kunci utama yang menjadikan perekonomian Cina solid. Hanya saja, strategi Yum! Brands yang jitu menjadi salah satu kunci penting yang menjadikan mereka unggul dalam persaingan yang ketat di Cina.

Pertama, restoran-restoran Yum! Brands punya positioning yang kuat di Cina. Restoran-restoran ini memang sudah punya sejarah yang panjang, namun selalu punya sesuatu yang baru sehingga dapat menarik orang, entah itu melalui promosi, fasilitas maupun produk baru.

Salah satu strategi utama dari franchise mereka yang terdapat di seluruh dunia, terutama Pizza Hut dan KFC adalah mereka selalu beradaptasi dengan selera local, tidak hanya selera asli Amerika. Misalnya seperti di Cina, menunya antara lain pizza ikan tuna, cumi panggang, sup udang, berbagai hidangan nasi dan dagin, hingga the hijau dan chocolate mousse cake.

Perhatian Yum! Brands terhadap kesehatan juga menjadikan positioning mereka makin kuat, dan menjadi salah satu diferensiasi dengan merek lain. Mereka menambahkan salad dan makanan yang lebih ringan di menu. Hal ini didasari pada fakta bahwa proporsi orang yang mengalami obesitas di AS semakin meningkat. Masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan tentunya akan memilih restoran-restoran ini.
Cara salah satu merek mereka, yakni KFC dalam berpromosi antara lain menargetkan iklan yang meningkatkan taraf hidup dari masyarakat. Misalnya, mengenai program-programnya seperti First Light Foundation yang menyediakan beasiswa kuliah hingga turnamen basket 3-on-3. KFC juga menjalankan promosi yang bersifat edukasi mengenai nutrisi serta lifestyle yang seimbang.

Yum! Brands juga mengadopsi strategi jangka panjang yakni melakukan efisiensi dengan kadang menaruh tiga dari merek mereka dalam satu restoran dan satu dapur saja. Memang butuh pelatihan dan perlengkapan lebih, namun ini meningkatkan volume pelanggan secara signifikan. Keputusan ini juga lebih ekonomis terutama di tempat yang populasinya cenderung kecil atau harga propertinya (investasi) cenderung mahal.

Pilihan Yum! Brands untuk berfokus pada konsumen Cina merupakan strategi yang sangat tepat. Makanan adalah kebutuhan pokok, dan selama Yum! Brands dapat memahami keinginan, kebutuhan dan selera konsumen dengan baik, maka Cina akan terus menjadi pasar yang menguntungkan. Sejak merambah ke Cina, bisnis mereka semakin besar, dan kemungkinan ke depannya akan makin besar saja seiring dengan pasar Cina yang makin besar.

sumber: managementfile.com

Disney Akuisisi Marvel $4 Miliar, Perluas Jaringan Konglomerasi Dunia Hiburan

(managementfile - Strategic) - Disney dikabarkan telah setuju untuk mengakuisisi Marvel Entertainment senilai $4 miliar yang akan dibayarkan secara tunai dan saham. Bergabungnya Marvel dalam kerajaan Disney ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan dalam industri hiburan.

Akuisisi #2 Terbesar Disney
Akusisi senilai $4 miliar ini merupakan salah satu akuisisi terbesar Disney sepanjang sejarah. Nilainya hanya bisa dikalahkan oleh akuisisi terhadap Pixar sebesar $7.4 miliar pada tahun 2006. Kesepakatan ini memberikan hak bagi Disney terhadap lebih dari 5,000 karakter, lisensi, publikasi serta produksi film Marvel.


Disney merupakan konglomerasi media dan hiburan terbesar di dunia saat ini, dengan berbagai bisnisnya yang terdiversifikasi mulai dari studio film, label musik, theme park, televisi, radio, hingga travel. Sementara itu, Marvel Entertainment merupakan perusahaan hiburan yang populer dengan karakter-karakter komiknya seperti Iron Man, Incredible Hulk, Captain America, X-Men, dan lainnya yang kemudian juga diproduksi sebagai film.

Pangsa Pasar Baru Bagi Disney
Selama ini, karakter-karakter Marvel seperti Iron Man ataupun X-Men dan lainnya, lebih menarik bagi laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Sementara, Disney sendiri selama ini lebih sukses dengan pangsa pasar perempuan, dengan acara seperti High School Musical, Hannah Montana hingga the Jonas Brothers. Jadi, mengakuisisi Marvel akan menjadikan Disney memperluas pangsa pasarnya terutama kepada laki-laki.

Disney selanjutnya akan menguasai lebih dari 5000 karakter Marvel yang sangat menarik bagi remaja hingga orang dewasa, dan bertahan hingga beberapa generasi. Menurut CEO Disney, Robert Iger, ia terutama tertarik dalam kesuksesan Marvel mengubah karakter komik menjadi film blockbuster, hal yang tidak dimiliki Disney.

Sementara itu, tidak hanya Disney yang menangguk keuntungan dari Marvel Entertainment. Marvel sendiri dapat memanfaatkan kekuatan pemasaran dan jaringan Disney yang terdapat di seluruh dunia untuk mempromosikan karakter komik maupun film produksinya. Sehingga, ini menjadikan Disney dan Marvel sebagai pasangan yang serasi.

Disney terkenal sebagai perusahaan yang mengutamakan customer experience di posisi teratas. Service yang mengagumkan selalu menjadi fokus bagi Disney. Beragamnya karakter Marvel akan memberikan Disney kesempatan untuk mengeksplorasi karakter-karakter tersebut, melakukan branding yang kuat dan memberikan customer experience yang baru.

Hanya saja, Disney tidak bisa langsung menggunakan seluruh karakter Marvel karena terdapat kesepakatan lisensi Marvel dengan studio lain. Misalnya, Sony Columbia Picture yang sedang menggodok tiga sequel Spider-Man; 20th Century Fox punya franchise terhadap film X-Men, Fantastic Four, Silver Surfer dan Daredevil. Serta Paramount Picture yang punya kesepakatan distribusi untuk lima film Marvel, salah satunya adalah Iron Man 2.

Jadi, bagaimana kelanjutan akuisisi ini, apakah akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak? Kita tunggu saja perkembangannya.

sumber: managementfile.com

Monday, October 19, 2009

Diversifikasi - Salah Satu Kunci Growth

Growth selalu menjadi tujuan yang berusaha untuk dicapai oleh bisnis. Salah satu kunci utama dari growth berasal dari keberhasilan peluang bisnis baru. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk peka dalam melakukan identifikasi peluang-peluang baru yang berpotensi menghadirkan growth.

Suatu bisnis tentunya ingin selalu berkembang menjadi lebih besar. Untuk melakukannya, maka bisnis memerlukan growth. Menurut matriks Product-Market Growth yang dibuat oleh Igor Ansoff, dan dipublikasikan pertama kali pada artikelnya di Harvard Business Review tahun 1957, bisnis punya beberapa opsi untuk mencapai growth, diantaranya:

1. market penetration, dimana bisnis masuk ke dalam pasar yang sekarang, dengan produk yang ada sekarang. Umumnya ini dapat dicapai dengan menambah promosi, sehingga Anda dapat merebut pangsa pasar pesaing.

2. product development, yakni menargetkan pasar yang ada sekarang, namun dengan produk yang baru.

3. market development, dimana bisnis berusaha menggapai pasar baru dengan produk yang ada sekarang. Hal ini dapat dicapai misalnya dengan melakukan repositioning, sehingga produk/jasa Anda dapat menarik bagi pangsa pasar yang baru.

4. diversifikasi, yakni bisnis berusaha memperoleh pasar baru, dengan produk yang sama sekali baru.

Read More